Tuesday, March 5, 2019

Air yang baik adalah air yang berkualitas

AIR YANG BAIK

Sebelumnya mau disclaimer sedikit, posisi saya sebagai Distributor Mesin KanGen Water, ada indikasi untuk jualan "kecap gue nomer 1". Tapi InsyaAllah bisa di rem dulu, supaya lebih objektif.



Yang perlu dibahas sebenarnya lebih ke kriteria air yang diperlukan oleh tubuh. Udah pasti bukan minuman-minuman yang ada unsur airnya, atau lebih tepat disebut larutan seperti Teh, Kopi, Susu, Soda & Softdrink, minuman Isotonik, Alkohol, dan apapun yang bukan murni air.

Sebelomnya udah pernah sedikit dibahas, mayoritas minuman yang berbentuk larutan dengan banyak zat sintesis ini selain bersifat asam (acidic) yang tinggi, juga punya sifat diuretik, alias bersifat menarik dan membuang cairan tubuh. Jadi, alih-alih memberikan hidrasi, minuman semacam itu yang ada malah ganggu keseimbangan pH tubuh dan bikin dehidrasi. Pokoknya minuman seperti itu cuma enak di mulut, tapi bawa masalah besar kedepannya. (enak di mulut, sampah di perut).

Kriteria air yang baik sudah pasti bermineral alami dan bening (tapi kok sering dibilang air putih?) ga ada bau, dan bebas dari polutan. Tapi bicara bening, belom tentu juga baik, air yang sehat itu masih MEMILIKI MINERAL, dengan kandungan kalsium dan magnesium yang seimbang, dan kadar pH-nya netral cenderung basa.

Karena ada juga air yang udah dihilangkan mineralnya, seperti air yang dihasilkan melalui proses reverse osmosis, demineralized, distilled, niatnya sih "memurnikan" air, tapi sifat air yang menarik mineral, bakal berimbas menarik mineral di dalam tubuh, ditambah lagi sifat air tanpa mineral kadar pH-nya cenderung asam. Dan ini jelas bakal jadi masalah kesehatan juga di kemudian hari.

Hindari air PAM, karena mengandung  klorin, walau radikal bebas ini digunakan untuk basmi kuman dan mikroorganisme buruk,  tapi juga sekaligus MENGOKSIDASI air. Minum air yang teroksidasi akan mempercepat penuaan sel, yang jelas buruk untuk kesehatan. Tapi jangan lupa juga, kondisi pipa PAM juga banyak yang udah ga bagus. Walau awalnya steril, akhirnya jadi mengandung polutan selama perjalanan sampe keluar keran. Oh iya, termasuk air PAM yang dimasak juga udah kehilangan unsur "kehidupan"nya.

Air sumur? Bagus kok, selama yakin tidak tinggal di daerah penuh cemaran polusi dan bakteri-bakteri buruk. Yang paling enak ya kalo rumahnya di area bebas polutan dan punya sumber mata air sendiri.

Contoh air yang baik? Udah pasti terbentuk dari proses alam, seperti air Zam-Zam, Lourdes, Tlacote, Nordenau, dll, yang kesemuanya punya semua kriteria air sehat, kaya akan mineral, kaya akan antioksidan, dan pH yang cenderung tinggi. Atau... air yang menduplikasi kriteria diatas dan diproses secara elektrolisis (stop sampai disini, nanti gw gatel jualan 😂)

Suka ga suka, jaman sekarang emang sebagian besar orang udah beralih ke air galonan, entah galonan isi ulang perusahaan ternama, atau galonan isi ulang pinggir jalan. Ini juga perlu dipilih-pilih lagi, cari yang kredibel, cari yang sumbernya jelas, dan yang penting BERMINERAL.
Kalau belum bisa dapet air minum yang punya semua kriteria baik, pilih yang setidaknya minim keburukan. Dan mulai juga tuh untuk kurang-kurangi minuman selain air putih... eh bening!
Dan jangan lupa juga, MINIMAL SEHARI 8 GELAS!

Dan kalau menurut saya sih, minumnya sesuai dengan berat badan. ada rumusnya
berat badan x (45) = mL
contoh : seperti saya beratnya 65 kg.

65 kg x 45 = 2925 mL (2,9L)

kembung donk.. insyaAllah tidak akan kembung kalau Anda tau polanya..


sumber dari :
bang @arnaldowenas
Previous Post
Next Post

About Author

0 comments: